PENGINTIP

Foto: 99.co


Diriku tegang, kaku diam membisu. Tak berani bergerak, walaupun sebenarnya diriku menggigil kedinginan. Aku telanjang, badanku basah oleh guyuran air dari selang pancuran dan sekarang tercampur dengan keringat yang mengucur deras dari dahiku. Aku memang sedang menikmati ritual membersihkan diri di dalam kamar mandi mungilku yang hanya berukuran satu meter persegi ini.

Sebelum akhirnya aku menyadari... ada sepasang mata yang menyorot tajam, mengawasiku dari atas pintu kamar mandi. Sontak aku terkejut, refleks tangan ini hampir meraih handuk untuk mengeringkan badan kemudian berpakaian. Tapi kuurungkan, aku tak berani, karena handuk dan pakaianku tergantung di pintu. Aku takut untuk bergerak mendekati pintu, takut sosok bermata tajam itu melompat dan menerkamku.

Mau berteriak minta tolong juga akan sia-sia belaka, karena aku tinggal seorang diri di rumah ini. Sepi mencekam, aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, aku bingung, aku ketakutan. Badanku semakin menggigil kedinginan, bibirku mulai bergetar, gigiku mulai bergemeretak, lidahku kelu.

Tiba-tiba... aku merasakan aliran hawa panas dari dalam perutku terus naik ke arah dada dan terus ke arah kepala. Keberanian mendadak melingkupi tubuhku dan aku menjadi marah...
Seketika kuambil botol sampo dan dengan sekuat tenaga kulemparkan ke arah atas pintu kamar mandi sambil kuberteriak "DASAR KAU CICAK PENGINTIP!! ENYAHLAH!!"


Evi Widjaja
Surabaya, 15 September 2020

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer